Thursday 10 June 2010

Siapa sih yang nggak kenal Suzuki Satria ? Bebek sport 150cc , dan satu satunya bebek sport rakitan lokal yang tersedia dipasaran. Saat ini Satria 150 FU sama sekali tidak punya saingan yang sekelas, jadi bagai mana kita sandingkan si bebek galak ini dengan pendatang baru asal negri Bollywood Bajaj Pulsar 180 DTSi. Meskipun terkesan komparasi yang aneh dan nggak wajar tapi nggak dosa juga kan kalo dilakukan …

Suzuki Satria 150 FU

Meski memonopoli kelas bebek sport di tanah air, Satria 150 FU jauh dari mengecewakan, atau bagi sebagian orang merupakan bebek sport yang nyaris sempurna. Tampilan yang sporti dan performa yang luar biasa (bagi seekor bebek) bahkan merupakan bebek tercepat di dunia. Didukung velg palang dan sasis deltabox betul betul mendongkrak tampilan FU. Harganya pun bisa dibilang murah jika dibanding fasilitas dan performa yang di berikan.

Kapasitas mesin 150cc DOHC mampu menghasilkan tenaga 16,3 hp dan untuk menghentikan motor tersebut dua buah rem cakram di depan dan dibelakang dapat memberi rasa percaya diri bagi pengendara FU. Sasis deltabox mampu memberi kesetabilan dalam kecepatan tinggi maupun dalam menikung. Speedo meter semi digital dan tudung lampu yang menyerupai lampu depan Hayabusa semakin memberi kesan mewah pada FU. Kalaupun ada kekurangan pada FU adalah mesinya yang belum memakai radiator, meskipun sebenarnya bukan masalah tetapi setidaknya dapat membuat penampilan FU menjadi lebih gahar. Selain itu ukuran lebar ban satria sedikit terlalu kecil dibanding tenaga mesin FU yang tergolong besar.

Sebagai produk dari produsen motor ternama dan sudah lama berkecimpung di dunia otomotif tanah air, jaringan 3S suzuki sudah tidak perlu diragukan. Apalagi untuk urusan modifikasi, tidak sulit untuk mencari racing kit orisinal FU, apalagi yang after market dijamin bukan masalah bagi para modifikator mania.

Bajaj Pulsar 180 DTSi

Meski sudah berdiri sejak 29 November 1945 Bajaj merupakan pendatang baru pada dunia otomotif nasional . Meski bagi sebagian orang brand Bajaj masih identik dengan kendaraan umum beroda tiga, tetapi keberadaan Pulsar 180 DTSi diperkirakan dapat memperbaiki brand Bajaj yang tadinya yang terkenal sebagai produsen kendaraan umum menjadi produsen speda motor yang andal. Meski untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan banyak waktu dan penanaman modal yang tidak sedikit .

Untuk urusan model dan tampilan, mungkin Pulsar merupakan salah satu yang paling keren, apalagi jika dilihat dari faktor value for money. Harga 16,5 juta (versi CW) memang yang paling kompetitif dibanding produk lainya. Kalaupun ada saingan sekelas mungkin hanya dari V-ixion, tapi itu lain cerita. Tampilan Pulsar memang gagah dan wibawa. Tudung lampu besar yang didukung mesin 180cc membuat motor India ini mampu menghasilkan tenaga 16,5 hp. Untuk urusan fitur, Pulsar tidak perlu diragukan, lampu belakan LED yang identik dengan Suzuki SV650 sudah terpasang di motor pendatang baru ini. Belum lagi, lampu sen yang otomatis hilang kalau dibelokkan kembali, lampu pengingat yang akan menyala jika standar samping masih belum terlipat dengan sempurna, hingga spedometer digital yang berwarna oranye menambah kesan bahwa Pulsar merupakan produk unggulan yang tidak bisa diremehkan. Pengendaraan Pulsar yang berukuran besar ini cukup stabil bahkan lebih baik bila dibandingkan dengan Honda Tigger Revo yang notabene lebih besar dan lebih mahal. Satu satunya kekurangan Pulsar 180 DTSi adalah tidak digunakanya suspensi monoshock yang umumnya merupakan fitur standar pada motor sekelasnya.

Kalaupun ada keraguan dalam konsumen untuk membeli Pulsar adalah karena kurangya show room pulsar di luar kota besar. Justru hal inilah yang menjadi penghambat bagi Pulsar untuk merubah image ”Bajay” menjadi “Bajaj”. Umur Bajaj di indonesia yang baru berumur satu tahun juga menjadi faktor yang menjadi minus nilai Pulsar.

Kesimpulan Bajaj Pulsar 180 DTSi vs Suzuki Satria 150 FU

Kalau boleh dibuat kesimpulan terus terang saja akan sangat naif jika dibilang Suzuki Satria 150 FU sebagai yang pertama dari dua produk yang dibandingkan. Karena terus terang saja, ini pandangan pribadi ane yang nggak punya Pulsar dan nggak punya FU. Kalau dibilang bagus ya dua duanya bagus, bahkan keduanya pun sempurna. Tapi meski sangat Subjektif menurut ane, meski Bajaj merupakan industri otomotif ke 4 terbesar di dunia, tampaknya untuk mendapat kepercayaan penuh dari konsumen tidak bisa hanya dilakukan melalui promosi dan pembuktian kualitas produk tetapi tetap dibutuhkan waktu yang cukup panjang. Image Jepang sebagai negara industri paling maju di dunia juga ikut mempengaruhi pilihan konsumen. Disinilah yang membuat FU berada diatas Pulsar. Kalau saja Pulsar itu buatan Yamaha atau Honda